Kisah Anak Durhaka yang Menyesal - berikut adalah kisah motivasi untuk kita semua yang menjadi bahan renungan leik jelasnya simak di bawah ini
Di sebuah perumahan terkenal di jakarta tinggalah seorang gadis
bersama sang ayah, sang ibu telah lama mendahuluinya pergi sejak ia
masih kecil.
Seorang gadis yg akan di wisuda, sebentar lagi dia
akan menjadi seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa
tahun di bangku pendidikan telah membuahkan hasil.
Beberapa bulan
yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta
kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford, dan dia pun
mengungkapkan kepada Ayahnya betapa dia sangat menyukai mobil tsb.
Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda
ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia
anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia
sangat yakin nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu.
Diapun
ber'angan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan
teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke
teman-temannya, Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia
melangkah pasti ke ayahnya.
Sang ayah tersenyum, dan dengan
berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga
akan putrinya, meskipun selama ini dia cendrung memanjakan anaknya tsb,
tapi dalam hal study anaknya selalu serius dan bertanggung jawab.
Banyak penghargaan yg diperoleh putrinya bukan hanya menyangkut
prestasi akademik tapi juga berbagai prestasi lainnya, jadi sangat wajar
kalau dia begitu mencintai anak itu.
Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... Tapi bukan sebuah kunci!
Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan
sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan
sebuah Jaket kulit Terkenal, di belakangnya terukir indah namanya dengan
sutra emas.
Gadis itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi
dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, tapi dengan
semua yang ayah miliki saat ini, ayah hanya belikan jaket ini untukku ?"
Lalu dia membuang Jaket itu dan langsung berlari meninggalkan ayahnya.
Ayahnya tidak sempat menjelaskan, dia tidak sempat berkata apa-apa,
hatinya hancur, dia hanya berdiri mematung, tak tahu apa yg harus di
lakukannya ..
Tahun demi tahun berlalu.....
Sang Anak
telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang
cemerlang dia berhasil menjadi seorang wanita karir. Dia mempunyai rumah
yang besar dan mewah, dan telah mempunyai suami yang tampan dan anak
yang cerdas.
Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal
sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak
pernah menghubungi dia lagi. Dia tetap berharap suatu saat dapat bertemu
anaknya itu, hanya untuk meyakinkan betapa sayangnya dia pada anak itu.
Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi
mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati
dan sangat mendendam.
Sampai suatu hari datang sebuah telegram
dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal,
dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak
satu-satunya itu.
Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya.
Saat melangkah masuk kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu.
Dia merasa sangat menyesal telah bersikap buruk terhadap ayahnya.
Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia
menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka lemari
pakaian ayahnya, dia menemukan Jaket itu, masih terbungkus dengan kertas
kado yang sama beberapa tahun yang lalu.
Sesuatu jatuh dari
bagian kantong Jaket itu. Dia memungutnya.. sebuah kunci mobil ! Di
gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil
sport yang dulu dia idamkan!
Dia merogoh kantong sebelahnya dan
menemukan sesuatu,, di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya,
namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil,
tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.
Dia berlari
menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan
debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena
tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu,
mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu.
Dengan
buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok kedalam.
Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan
setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang
tersenyum bangga
Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk
disamping mobil itu, ia menangis. air matanya tidak terhentikan,
mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang takkan mungkin bisa
terobati...
Rasa penyesalan memang selalu datang
belakangan....Jadi janganlah suka berburuk sangka....Pikirkan dulu
sebelum bertindak agar bisa memutuskan sesuatu secara lebih
bijaksana.....
Semoga Bermanfaat dan menjadi pembelajaran untuk kita semua
Subhanallah... Semoga jadi pembelajaran untuk kita
BalasHapus